Sejarah Singkat Kota Metro
Sejarah Singkat Kota Metro Dan Cerita Asal Nama Metro
Sejarah Singkat Kota Metro mungkin tak dapat menjelaskan secara detail tentang daerah metro. namun setidaknya memberikan gambaran secara umum tentang perjalanan kisah kota metro. Cerita asal nama metro sendiri terdapat beberapa versi, ada yang mengatakan bahwa kata metro tersebut berasal dari kata Mitro (bahasa jawa) yang dapat di artikan sebagai teman atau mitra, saudara atau kumpulan kawan-kawan.
Ada pula yang mengatakan bahwa metro berasal dari kata metern (bahasa belanda) yang berarti pusat atau central. Namun yang paling mendekati kebenaran adalah daerah metro berasal dari kata metern (bahasa belanda). Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya sebuah menara yang dinamakan menara metern atau metern tower.
Kemudian pemerintah hindia belanda membagikan alat-alat pertanian dan tanah pekarangan yang sebelumnya sudah di petakan dan dipersiapkan secara matang . Pada saat itu setiap desa terdiri dari bedeng-bedeng yang makin lama makin berkembang. bedeng-bedeng tersebut dibuat tinggi karena pada saat ini daerah tersebut masih hutan dan banyak binatang buas. Setiap beberapa bedeng diberi satu pengawas. bedeng yang pertama berada di desa adipuro Dan kemudian pada tanggal 9 juni 1937 nama desa trimurjo dirubah menjadi daerah metro dan pada tahun yang sama daerah metro menjadi onder district atau setingkat kecamatan. Karena perkembangan metro sangat pesat kemudian pemeintah hindia belanda menjadikan daerah metro sebagai tempat kedudukan asisten wedana (camat) dan pusat pemerintahan onder district metro.
Daerah metro dijadikan sebagai Onder district oleh pemerintah hindia belanda dikarenakan daerah metro berada di antara daerah Adipuro (Trimurjo) dan Rancangpurwo) pekalongan. Sejarah Singkat Kota Metro terlihat hingga saat ini dimana daerah adipuro dan rancang purwo hingga kini masih ada;
Perkembangan yang pesat akhirnya pemerintah hindia belanda mulai membangun berbagai macam fasilitas di daerah metro. Pemerintah hindia belanda mulai membangun lebih banyak jalan, kantor polisi, klinik hingga kantor administratif. Pada tahun 1941 mulai membangun masjid, kantor pos, pasar yang besar, penginapan, dll. bahkan pada tahun yang sama pembuatan saluran irigasi dari way sekampuh ke metro selesai. Pekerjaan ini dimulai sejak tahun 1937. Dan setiap pendatang di wajibkan untuk mengerjakan secara shift.
Setelah invasi jepang pada tahun 1942 tentara belanda mulai ditangkap oleh jepang. Kemudian lampung dibagi menjadi 3(tiga) ken yaitu teluk betung ken, metro ken, dan kotabumi ken. Setelah zaman kemerdekaan tentara hindia belanda berusaha kembali merebut metro namun mereka tidak bisa untuk masuk ke metro dikarenakan jembatan di tempuran sudah dihancurkan oleh TNI. Dan mereka akhirnya kembali menyerang metro dari tigeneneng dan dengan jumlah pasukan yang lebih banyak, akhirnya mereka berhasil memasuki metro.
Didalam pertempuran itu 3 anggota TNI gugur. Untuk mengenang peristiwa tersebut maka dibangunlah monument di daerah tempuran.
Demikianlah sejarah singkat Kota Metro, Semoga bermanfaat.
Terima kasih
 |
| Sejarah Singkat Kota Metro |
Ada pula yang mengatakan bahwa metro berasal dari kata metern (bahasa belanda) yang berarti pusat atau central. Namun yang paling mendekati kebenaran adalah daerah metro berasal dari kata metern (bahasa belanda). Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya sebuah menara yang dinamakan menara metern atau metern tower.
Sejarah Singkat Kota Metro
ada saat penjajahan belanda di Indonesia ada yang dikenal dengan istilah kolonisasi atau dengan kata lain perpindahan penduduk atau untuk saat ini dengan kenal dengan istilah transmigrasi. Tujuan dari perpindahan adalah orang-orang tersebut akan dipekerjakan di di perkebunan milik pemerintah hindia belanda dan untuk tempatkan didaerah yang baru untuk membuka lahan perkebunan yang baru. Pertama kali kolonis datang ke daerah metro adalah pada hari sabtu, 4 April 1936. Pada saat ini daerah metro masih bernama trimurjo, trimurjo merupakan onder distrik gunung sugih yang merupakan bagian dari daerah marga nuban. daerah trimurjo ini memang sengaja disiapkan oleh pemerintah hindia belanda untuk dijadikan induk desa baru. Desa induk baru ini berfungsi sebagai tempat penampungan para kolonis.Kemudian pemerintah hindia belanda membagikan alat-alat pertanian dan tanah pekarangan yang sebelumnya sudah di petakan dan dipersiapkan secara matang . Pada saat itu setiap desa terdiri dari bedeng-bedeng yang makin lama makin berkembang. bedeng-bedeng tersebut dibuat tinggi karena pada saat ini daerah tersebut masih hutan dan banyak binatang buas. Setiap beberapa bedeng diberi satu pengawas. bedeng yang pertama berada di desa adipuro Dan kemudian pada tanggal 9 juni 1937 nama desa trimurjo dirubah menjadi daerah metro dan pada tahun yang sama daerah metro menjadi onder district atau setingkat kecamatan. Karena perkembangan metro sangat pesat kemudian pemeintah hindia belanda menjadikan daerah metro sebagai tempat kedudukan asisten wedana (camat) dan pusat pemerintahan onder district metro.
Daerah metro dijadikan sebagai Onder district oleh pemerintah hindia belanda dikarenakan daerah metro berada di antara daerah Adipuro (Trimurjo) dan Rancangpurwo) pekalongan. Sejarah Singkat Kota Metro terlihat hingga saat ini dimana daerah adipuro dan rancang purwo hingga kini masih ada;
Perkembangan yang pesat akhirnya pemerintah hindia belanda mulai membangun berbagai macam fasilitas di daerah metro. Pemerintah hindia belanda mulai membangun lebih banyak jalan, kantor polisi, klinik hingga kantor administratif. Pada tahun 1941 mulai membangun masjid, kantor pos, pasar yang besar, penginapan, dll. bahkan pada tahun yang sama pembuatan saluran irigasi dari way sekampuh ke metro selesai. Pekerjaan ini dimulai sejak tahun 1937. Dan setiap pendatang di wajibkan untuk mengerjakan secara shift.
Setelah invasi jepang pada tahun 1942 tentara belanda mulai ditangkap oleh jepang. Kemudian lampung dibagi menjadi 3(tiga) ken yaitu teluk betung ken, metro ken, dan kotabumi ken. Setelah zaman kemerdekaan tentara hindia belanda berusaha kembali merebut metro namun mereka tidak bisa untuk masuk ke metro dikarenakan jembatan di tempuran sudah dihancurkan oleh TNI. Dan mereka akhirnya kembali menyerang metro dari tigeneneng dan dengan jumlah pasukan yang lebih banyak, akhirnya mereka berhasil memasuki metro.
Didalam pertempuran itu 3 anggota TNI gugur. Untuk mengenang peristiwa tersebut maka dibangunlah monument di daerah tempuran.
Demikianlah sejarah singkat Kota Metro, Semoga bermanfaat.
Terima kasih